Kamis, 06 November 2025

Kisah Banjir Nabi Nuh

 

Berikut perbandingan kronologi banjir dalam kisah Nabi Nuh dalam Islam dan Dewa Manu dalam Hindu:

Tahap KronologiKisah Nabi Nuh (Islam)Kisah Dewa Manu (Hindu)
Peringatan AwalNabi Nuh diutus Allah untuk memperingatkan kaumnya yang durhaka agar bertobat dan meninggalkan penyembahan berhala. Peringatan berlangsung selama ratusan tahun, namun umatnya tetap membangkang.Manu menerima wahyu dari Dewa Wisnu (berwujud ikan Matsya) bahwa akan terjadi banjir besar yang akan memusnahkan ciptaan.
Persiapan BahteraAllah memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun bahtera besar untuk menyelamatkan keluarganya yang beriman dan berbagai hewan dari banjir.Dewa Wisnu menasihati Manu untuk membuat bahtera dan menyimpan benih kehidupan, kitab suci Weda, serta makhluk hidup agar selamat dari banjir.
Terjadinya BanjirAir bah turun selama 40 hari dan malam berturut-turut dari Allah, meluluhlantakkan bumi dan menenggelamkan orang-orang yang durhaka.Banjir besar datang dan melanda seluruh bumi untuk menyucikan dan memulai siklus baru kehidupan.
KeselamatanNabi Nuh, keluarganya, dan hewan-hewan di dalam bahtera selamat, sementara yang tidak beriman binasa.Manu dan makhluk yang diselamatkan di bahtera, termasuk para resi dan kitab suci, selamat dari bencana tersebut.
Pasca BanjirSetelah air surut, Nabi Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera untuk memulai umat manusia baru yang taat kepada Allah.Manu memulai era baru, meneruskan kehidupan di bumi, serta menyusun tatanan sosial dan hukum.



AspekNabi Nuh (Islam)Dewa Manu (Hindu)
Identitas TokohNabi dan rasul Allah yang ke-3, diutus untuk menyebarkan tauhid dan memperingatkan kaumnya yang durhaka.Manusia atau dewa leluhur umat manusia di zaman Hindu, pelopor hukum dan peradaban, sekaligus tokoh penyelamat umat manusia.
Latar CeritaNabi Nuh diutus ke kaum yang menyembah berhala, yang mengabaikan ajarannya dan terus berbuat dosa.Manu mendapatkan wahyu dari Dewa Wisnu (Matsya Avatara) tentang datangnya banjir besar yang akan melanda bumi.
Kisah BencanaAllah menurunkan banjir besar untuk menghukum umat yang durhaka, Nuh diperintahkan membuat bahtera untuk menyelamatkan keluarga dan hewan.Manu diperintahkan membangun bahtera oleh Dewa Wisnu yang berwujud ikan, untuk menyelamatkan diri, dan berbagai makhluk hidup serta kitab suci dari banjir besar.
Tempat dan materi penyelamatanBahtera berisi Nabi Nuh, keluarganya yang beriman, dan pasangan hewan.Bahtera membawa Manu, bijak, biji-bijian, hewan, para resi, serta kitab suci Weda.
Tujuan Bencana dan PenyelamatanMenghapus kejahatan dan penyembahan berhala, menyelamatkan umat yang taat kepada Allah agar peradaban manusia bisa dimulai kembali.Menyelamatkan umat manusia dan kelestarian dunia, serta meneruskan ilmu pengetahuan dan peradaban setelah bencana.
SimbolismeKetaatan pada perintah Allah, kesetiaan pada iman, dan pembaruan umat manusia.Siklus kehidupan, pelestarian alam, dan kesinambungan pengetahuan serta moralitas.
Referensi KitabAl-Qur’an (surah Nuh, Hud, dan lain-lain).Purana Hindu, khususnya Matsya Purana dan cerita Matsya Avatara.

m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dewa dan Malaikat

  Berikut adalah tabel perbandingan nama-nama malaikat dalam Islam beserta tugasnya dengan nama-nama dewa dalam mitologi Yunani dan Hindu: N...